Minggu, 24 November 2013

Turis Australia Harap PM Tony Abbott Minta Maaf ke Indonesia

Wisatawan Australia yang tengah berlibur di Bali buka suara terkait ketegangan Indonesia dengan Australia pasca terbongkarnya skandal penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat RI lainnya.

Kepada VIVAnews, Mathew, turis Australia asal Kota Darwin, mengaku tak percaya pemerintahnya melakukan aksi penyadapan dengan negara sahabatnya sendiri. Ia meyakini pemerintahnya tak melakukan aksi penyadapan.

"Saya meyakini hal itu tak terjadi. Ini hanya soal buruknya komunikasi kedua negara saja," kata dia.

Baginya, pemerintah Australia tak mungkin melakukan tindakan yang disebutnya bodoh itu. Tapi kalaupun benar, Pemerintah Australia harus meminta maaf dan kembali memperbaiki hubungan.

Hal senada disampaikan Natalie. Meski menilai tindakan mata-mata juga dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, namun dara berparas manis ini tetap meminta pemerintahnya meminta maaf kepada Indonesia.

"Saya percaya Indonesia juga melakukan hal sama kepada kami (penyadapan). Tetapi dalam konteks ini, Pemerintah Australia sudah sepatutnya meminta maaf kepada Indonesia atas aksi penyadapan itu," tuturnya.

Meski hubungan kedua negara tengah memburuk, baik Mathew maupun Natalie mengakui, tidak mempengaruhi liburan mereka di Bali. Mereka tidak khawatir liburannya di Pulau Dewata berantakan lantaran ketegangan kedua negara.

Andrew dan Natalie sama-sama berharap hubungan kedua negara semakin membaik seiring komunikasi yang terjalin antara kedua negara. Bagi mereka, Indonesia, khususnya Bali, merupakan rumah kedua setelah Australia.


[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar