Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, menegaskan kembali dukungan
negaranya terhadap keutuhan wilayah RI, khususnya setelah Organisasi
Papua Merdeka (OPM) membuka kantor perwakilan di Oxford pada April 2013
lalu. Hague menyebut kendati pemberitaan itu sempat menjadi
perdebatan,
tetapi hal itu tidak akan mengubah kebijakan dari Pemerintah Inggris
yang mendukung penuh NKRI.
Hal tersebut diungkap Hague dalam
jumpa pers yang digelar usai pertemuan bilateral dengan Menteri Luar
Negeri, Marty Natalegawa di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu, 29
Januari 2014. Ini merupakan kunjungan kali pertama Hague ke Indonesia,
setelah terakhir menyambangi Jakarta pada 2005.
"Inggris
sepenuhnya mendukung integritas Indonesia. Tidak ada keraguan posisi
mengenai isu terkait hal itu (Papua dan Papua Barat). Kebijakan kami
juga sama mengenai demokrasi. Kami jelas mendukung keutuhan negeri ini,"
kata Hague.
Sebelumnya, aksi pembukaan kantor perwakilan OPM
oleh Benny Wenda pada akhir April 2013 lalu sempat membuat geram
Pemerintah Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan
Keamanan, Djoko Suyanto sampai harus memanggil Dubes Inggris untuk
Indonesia, Mark Canning.
Dia menjelaskan pembukaan kantor
perwakilan di kota Oxford itu turut dihadiri oleh wali kota dan anggota
DPR setempat. Padahal, selama ini Pemerintah Inggris dan oposisi di
parlemen tidak pernah mendukung kegiatan tersebut.
Djoko menyebut secara formal Inggris mengakui kedaulatan NKRI atas Papua.
Pernyataan
serupa juga pernah dilontarkan oleh Menlu Marty. Dia mengatakan kendati
OPM berhasil membuka kantor perwakilan di Oxford, bukan berarti negeri
yang dipimpin Ratu Elizabeth II itu mendukung gerakan separatisme di
Papua. Sebaliknya mereka sudah berulang kali menegaskan bahwa sikap
pemerintah kota tidak mencerminkan kebijakan luar negeri Inggris.
Marty
malah meminta agar isu mengenai pembukaan kantor itu tidak
dibesar-besarkan, karena justru malah akan dijadikan forum bagi Benny
dalam menyuarakan perjuangannya.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar