Kabar menarik datang dari salah satu provinsi otonom di wilayah Italia
Utara. Di sini, para pekerja di Provinsi South Tyrol dilarang bekerja
menggunakan Microsoft Office. Jika melanggar, hukumannya adalah
pemotongan gaji.
Melansir ZDNet, 4 November 2013,
pemerintah setempat baru saja mengeluarkan kebijakan yang berlaku bagi
seluruh karyawan yang bekerja di lembaga sektor publik, yaitu wajib
menggunakan open source LibreOffice mulai tahun 2016 nanti.
Rencana
pemerintah itu dilakukan sebagai langkah penghematan. Sebab, pemerintah
nasional telah memotong anggaran untuk setiap wilayah sebesar €16 juta,
setara Rp244 miliar. Pemotongan anggaran itu bisa berdampak pada
pemotongan gaji karyawan yang bekerja di sektor publik.
Untuk
menghindari pemotongan gaji para karyawan di sektor publik, pihak
manajemen pekerja di Provinsi South Tyrol menemukan solusi kreatif,
yaitu kantor-kantor sektor publik harus mulai beralih dari Microsoft
Office ke aplikasi perkantoran standar terbuka, LibreOffice.
"Termasuk
penghematan biaya penggunaan peranti lunak, wajib dilakukan," kata
Erwin Pfeifer, Anggota Departemen IT di Provinsi Provinsi South Tyrol.
Dia
menjelaskan, untuk biaya migrasi dari Microsoft Office ke LibreOffice,
diperkirakan akan memakan biaya sebesar €2,7 juta, setara Rp41 miliar.
Tapi, per tahun pemerintah akan menghemat biaya sekitar €500 ribu sampai
€1 juta, atau hingga Rp15,3 miliar.
"Banyak biaya yang
dikeluarkan untuk membeli lisensi perangkat lunak. Tapi, dengan
menggunakan perangkat lunak open source yang bebas biaya, maka akan
menghemat banyak pengeluaran," ujar Pfeifer.
Ubah kebiasaan
Pada
tahun 2016 nanti, pemerintah di Provinsi South Tyrol menargetkan sudah
ada sekitar 16.000 kantor yang sudah menggunakan bermigrasi menggunakan
LibreOffice.
Pemerintah juga berencana membuat Open Document
Format (ODF) format standar untuk pertukaran dokumen antarsemua lembaga
sektor publik.
"Kami memilih menggunakan LibreOffice yang berasal
dari OpenOffice tahun 2010 karena memiliki jaminan keamanan lebih.
Pemerintah setempat juga akan investasi untuk membuat pelatihan,
pendampingan, dan pengembangan perangkat lunak tersebut," jelas Pfeifer.
Pemerintah
mengakui akan sulit mengubah kebiasaan para karyawan yang sudah
terbiasa menggunakan Microsoft Office dan Excel. Tapi, tidak ada kata
terlambat untuk mengubah kebiasaan itu.
"Ini dilakukan karena alasan ekonomi. Mana yang Anda pilih? Pakai Microsoft Office atau potong gaji?" tutup Pfeifer.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar