Di saat 10 negara tengah sibuk mencari keberadaan pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan
MH370, beredar gambar sang kopilot, Fariq Abdul Hamid, dan koleganya
pernah melanggar aturan dengan berfoto dan merokok di kokpit atau ruang
kemudi pesawat.
Bahkan, dalam foto yang dipublikasikan media,
Fariq terlihat pernah berfoto dan mengajak dua penumpang perempuan ke
dalam kokpit.
Dilansir dari laman News Corporated,
Selasa 11 Maret 2014, peristiwa itu terjadi pada Desember 2011 silam.
Ketika itu, Fariq tengah bertugas membawa pesawat Malaysia Airlines dari
Phuket, Thailand, menuju ke Kuala Lumpur. Dua penumpang yang turut
berfoto diketahui bernama Jonti Roos dan Jaan Maree.
Menurut Roos, kepada tayangan A Current Affairs,
dia dan rekannya, Maree, berfoto di saat pesawat tengah mengudara. Roos
pun menyebut Fariq dan kapten pilot tengah merokok saat peristiwa itu
terjadi.
"Selama penerbangan itu, mereka berbicara kepada kami. Mereka pun juga merokok selama penerbangan, sesuatu yang kami pikir hal tersebut tidak diizinkan untuk dilakukan," ungkap Roos dalam tayangan tersebut.
Menurut pengakuan Roos, kedua pilot itu begitu tertarik dalam pembicaraan di tengah pesawat mengudara.
"Bahkan,
di tengah-tengah pembicaraan itu, dia memegang tangan teman saya dan
melihat telapak tangannya. Dia mengatakan tangan teman saya sangat
berkerut. Fariq menyebut itu bermakna teman saya itu seseorang yang
sangat kreatif," kata Roos. Sang kopilot turut mengomentari cat kuku
yang digunakan teman Roos.
Roos bercerita, awal mula bisa
berkenalan dengan Fariq ketika tengah antre untuk masuk ke pesawat di
Bandara Phuket. Ketika mereka duduk, seorang pramugari lantas
mendekatinya dan mengundang untuk bertemu pilot di ruang kokpit.
Kendati
hal yang dilakukannya dapat membahayakan dia dan keselamatan penumpang
lainnya, Roos mengaku tetap merasa aman. Di mata Roos, kedua pilot
tersebut tahu dan sadar betul apa yang sebaiknya dilakukan sebagai orang
yang bertanggung jawab dalam penerbangan itu.
"Saat itu, saya merasa mereka begitu ramah. Mereka terlihat kompeten terhadap apa pun yang dilakukannya," kata Roos.
Saking
merasa dekatnya, Fariq sampai meminta kepada keduanya agar mengganti
rute perjalanan dan memperpanjang waktu tinggal mereka di Kuala Lumpur.
Fariq turut mengundang keduanya untuk menghabiskan waktu satu malam
untuk menginap di sebuah kota.
Hanya ada satu hal yang
dikeluhkan Roos saat pertemuan di ruang kokpit itu, yakni para pilot itu
merokok. Dia merasa ruang kokpit sangat sempit dan sesak.
"Saat
itu, saya berharap mereka berhenti merokok, karena ruangan itu sempit.
Tapi, Anda tentunya tidak mungkin mengatakan hal tersebut kepada seorang
pilot," imbuh dia.
Roos pun mengaku kaget ketika mengetahui
Fariq lah yang mendampingi pilot Zaharie Ahmad Shah, mengendarai pesawat
nahas Malaysia Airlines jenis Boeing 777-200 ER itu. Dia benar-benar
tidak percaya, Fariq termasuk salah satu dari 12 kru yang ikut hilang
dalam penerbangan.
"Ketika
saya melihat semua teman-teman dan keluarganya menulis di wall
Facebooknya, hati saya benar-benar sedih dan berduka untuk mereka. Ini
merupakan sebuah kisah yang tragis," tuturnya.
Memasuki hari
keempat, pencarian terhadap Pesawat Malaysia Airlines masih belum
membuahkan hasil. Pemerintah China mengaku sudah tak sabar dalam proses
pencarian tersebut.
Menurut koran People's Liberation Army Daily, China sampai mengerahkan 10 satelit untuk mempercepat proses pencarian.
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar