Perusahaan pengembang di Arab Saudi yakni Grup Saudi Binladin milik
keluarga kerajaan Saudi tahun lalu mengajukan proyek untuk menghancurkan
tempat lahir Nabi Muhammad buat mendirikan tempat tinggal bagi imam
Masjidil Haram dan istana kepresidenan.
Jika disetujui maka
proyek itu akan merenovasi masjidil Haram dengan membangun kompleks
modern di lokasi diyakini tempat lahir Nabi. Proyek itu ditaksir
bernilai miliaran dolar Amerika, seperti dilansir surat kabar the Daily
Mail, Jumat (21/2).
Untuk mendirikan kompleks baru itu, perpustakaan suci yang berdiri di atas tiang juga akan dihancurkan.
Lokasi
itu rencananya akan diganti dengan sebuah stasiun kereta buat
mengangkut para jemaah haji atau sebuah perpustakaan baru dipersembahkan
buat menghormati Raja Abdul Aziz, pendiri Saudi saat ini.
Keluarga kerajaan Saudi selama ini menganut aliran Islam Wahabi sejak keluarga al-Saud berkuasa pada abad ke-19.
Penguasa
Saudi sejak lama menolak melestarikan peninggalan-peninggalan Nabi di
Masjidil Haram karena beralasan bisa menimbulkan sirik terhadap Allah.
"Tempat
itu adalah peninggalan terakhir dari Nabi Muhammad, yakni tempat lahir
beliau, lokasi paling suci bagi umat Islam dan komunitas Syiah di
seluruh dunia," kata Irfan al-Alawi, sejarawan dan direktur eksekutif
Yayasan Penelitian Warisan Islam yang bermarkas di Inggris.
"Sebagian besar umat Islam bahkan tidak tahu lokasi itu bakal dihancurkan"
[Sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar